TUGAS METODE RISET
Nama :
Ovia Dharma Pratiwi
Npm : 15210292
Kelas : 3EA13
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pesatnya kemajuan bisnis didunia kuliner yang ditandai
dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan asing yang masuk yang mengakibatkan meningkatnya
standar pelayanan yang secara otomatis berpengaruh pada meningkatnya kepuasan
konsumen.
Hal ini menyebabkan persaingan perusahaan yang adapun
semakin ketat, para wiraswasta berlomba-lomba untuk memberikan nilai tambah
pada produk mereka dengan tujuan menarik minat konsumen dengan caranya
masing-masing, yang paling sederhana adalah dengan meningkatkan pelayanan. Hal
ini juga berguna untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan harapan agar
konsumen tersebut melakukan pembelian kembali.
Jika dilihat dari ukurannya profil bisnis ritel di
indonesia dibagi menjadi 3 yaitu, skala kecil dengan modal dibawah Rp 25juta,
skala menengah Rp 25juta sampa Rp 100juta, dan skala besar dengan modal lebih
daro Rp 100juta biasanya berbentuk seperti pasar swalayan atau restoran.
Restoran adalah salah satu bentuk toko ritel yang sudah tidak asing lagi bagi
konsumen yang menyediakan produk sekaligus jasa secara bersamaan. Restoran
Pulau Dua merupakan restoran yang menyediakan makanan khas Bangkok dan
Indonesia. Restoran Pulau Dua selalu mengedepankan kepuasan konsumennya.
Kepuasan itu sendiri adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kinerja suatu produk dengan
harapan. Kepuasan konsumen terhadap suatu restoran dipengaruhi oleh banyak
aspek yang salah satunya yang sangat berpengaruh adalah kualitas layanan (
service quality ).
Untuk itu judul
yang dipilih adalah :
“Pengaruh
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Pulau Dua”
1.2 Identifikasi
Masalah
- Apakah terdapat pengaruh faktor tangible terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua?
- Apakan terdapat pengaruh faktor reliability terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua ?
- Apakah terdapat pengaruh faktor responsiveness terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua ?
- Apakah terdapat pengaruh faktor assurance terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua ?
- Apakah terdapat pengaruh faktor emphaty terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua ?
- Seberapa besar pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua?
- Factor kualitas layanan manakan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua ?
1.3 Tujuan
Penelitian
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor tangible terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor reliability terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor responsiveness terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor assurance terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor emphaty terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
- Untuk mengetahui factor kualitas layanan manakan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Restoran Pulau Dua
1.4 Kerangka
Pemikiran
Tangible ( x1 )
Reliability ( x2 )
Responsiveness ( x3 )
Assurance ( x4 )
Emphaty ( x5 )
Kepuasan
Konsumen ( Y )
1.5 Ruang
Lingkup Dan Batasan Penelitian
Ruang
lingkup dan batasan penelitian dilakukan Restoran Pulau Dua dan hannya mengukur kepuasan konsumen
berdasarkan kualitas layanan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Konsep dan Pengertian Pemasaran
Pemasaran
adalah suatu proses perencanaan dan pengeksekusian konsep, harga, promosi, dan distribusi
dari suatu ide,barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
pihak individu maupun tujuan dari perusahaan. (Kotler,2001,4). Namun dalam
pengertian umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses social dan
manajerial yang didalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain ( Kotler,2000,8 ).
Secara sederhana pemasaran dapat
diartikan sebagai proses dan aktivitas untuk mengantisipasi permintaan,
mengenali permintaan, mendorong timbulnya permintaan, dan memuaskan permintaan.
2.2 konsep dan Pengertian Jasa
Jasa
merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan (
intangibility ) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi
dengan konsumen atau dengan property dalam kepemilikannya dan tidak
mengahasilkan transfer kepemilikan. Jasa memberikan kepada konsumen beberapa
tawaran tawaran yang bervariasi yang oleh Kotler diklasifikasikan dalam 5
kategori yaitu,
- Barang fisik murni ( contoh : garam dan sabun mandi )
- Barang fisik dengan jasa pelengkap ( contoh: computer, mobil )
- Hibrida (contoh: restoran )
- Jasa utama disertai barang dan jasa minor ( cntoh: perjalanan penerbangan kelas 1 )
2.3 Kualitas Layanan
Menurut
Zeithaml, Berry, dan Parasuraman terdapat lima dimensi pokok dari dimensi
kualitas jasa yaitu :
- Berwujud (tangible) yaitu memiliki tampilan fisik seperti peralatan, penampilan karyawan, dan fasilitas gedung,
- Keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan dengan akurat dan handal.
- Ketanggapan ( responsiveness) yaitu ketersediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan dengan segera dan tepat.
- Keyakinan ( assurance) yaitu pengetahuan, keramahan, serta kemampuan karyawan untuk menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
- Empati ( emphaty) yaitu perhatian secara individu yang diberikan oleh penyedia jasa sehingga pelanggan merasa penting, dihargai, dan dimengerti oleh perusahaan. Intinya adalah bagaimana perusahaan meyakinkan pelanggan bahwa mereka istimewa dan unik.
2.4 Kepuasan Dan Ekspektasi Konsumen
Kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kinerja
suatu produk dengan harapan ( kotler,1994). Apabila kinerja yang ada dibawah
harapan maka konsumen akan kecewa sebaliknya, jika kinerja yang ada diatas
harapan maka konsumen akan sagat puas.
Menurut Philip Kotler
kepuasan juga dipengaruhi oleh nilai, dimana nilai adalah perbandingan antara
mutu produk dan harga produk. Apabila mutu produk berada diatas harga produk
maka akan diperoleh kepuasan konsumen. Pelanggan yang merasa puas diharpkan
akan datang kembali untuk melakukan pembelian ulang dan memberitakuan kepada
orang lain mengenai pengalaman yang menyenangkan dari produk tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, yaitu data yang diperoleh atau sudah dibuat oleh pihak lain dengan
konsumen Restoran sebagai sumber datanya.
3.2 Variabel
Variable
bebas
- Berwujud (tangible) ( X1 ) yaitu memiliki tampilan fisik seperti peralatan, penampilan karyawan, dan fasilitas gedung,
- Keandalan (reliability) ( X2 ) yaitu kemampuan memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan dengan akurat dan handal.
- Ketanggapan ( responsiveness) ( X3 ) yaitu ketersediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan dengan segera dan tepat.
- Keyakinan ( assurance) ( X4) yaitu pengetahuan, keramahan, serta kemampuan karyawan untuk menimbulkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
- Empati ( emphaty) ( X5 ) yaitu perhatian secara individu yang diberikan oleh penyedia jasa sehingga pelanggan merasa penting, dihargai, dan dimengerti oleh perusahaan. Intinya adalah bagaimana perusahaan meyakinkan pelanggan bahwa mereka istimewa dan unik.
Variable Terikat
Kepuasan konsumen ( Y
) Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan
tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu
produk di Restoran. Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah daya tanggap
pelanggan terhadap apa yang diterima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.
3.3 Metode
Penelitian
Penyebaran
kuesioner bersifat cross-sectional sedangkan untuk pemilihan jumlah sampel
menggunakan metode maximum likelyhood estimation yang kemudian didaptkan jumlah
sebanyak 200 responden. Dalam menilai hubungan anatara mutu pelayanan dengan
kepuasan konsumen restoran Pulau Duan digunakan data ordinal dengan skala
likert. Selain itu digunakan metode
pengambilan data dari internet yaitu mencari, menambah, dan menggunakan
informasi maupun materi yang diperoleh melalui fasilitas internet.
3.5 Model
Penelitian
Model matematis
Y = a+b1x1+………..+bnxn
Dimana :
Y = kepuasan pelanggan
a = konstanta
x1= variabel kualitas layanan
b1= koefisien regresi x1
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Berikut adalah hasil tes
reliabilitas yang dilakukan dengan cronbach alpha dan tes validitas dengan
explarotory factor analisys dari uji aktual dengan menggunakan 200 responden.
Statements
|
Alpha
|
Status
|
Tangible
|
.809
|
Reliable
|
Reliability
|
.793
|
Reliable
|
Responsiveness
|
.798
|
Reliable
|
Assurance
|
.733
|
Reliable
|
Emphaty
|
.829
|
Reliable
|
Customer’s
Satisfaction
|
.894
|
Reliable
|
Statements
|
Alpha
|
Status
|
|
|
Tangible
|
4
|
Valid
|
|
|
Reliability
|
3
|
Valid
|
|
|
Responsiveness
|
3
|
Valid
|
|
|
Assurance
|
3
|
Valid
|
|
|
Emphaty
|
3
|
Valid
|
|
|
Customer’s
Satisfaction
|
4
|
Valid
|
|
4.2 Hasil Dan Pembahasan
Data
responden terdiri dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pengeluaran per
bulan. Jenis kelamin mayoritas responden adalah wanita sebesar 57.5% atau
sebanyak 115 responden.
Usia responden dibagi
menjadi kategori 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45 keatas, kategori
usia mayoritas adalah kategori 35-44 tahun, yaitu sebesar 44.5% atau sebanyak
89 responden.
Pekerjaan responden
dikategorikan menjadi kategori pelajar, pegawai negeri, karyawan swasta,
wiraswasta, professional dan kategori lainnya seperti pengangguran dan ibu
rumah tangga. Untuk kategori pekerjaan mayoritas adalah kategori pegawai negeri
sebanyak 74 responden atau sebesar 37%.
Pengeluaran perbulan
responden dikategorikan menjadi kategori kurang dari satu juta, antara satu
sampai tiga juta, antara tiga sampai lima juta, dan lebih dari lima juta
rupiah. Kategori yang mendominasi pengeluaran perbulan ini adalah kategori satu
sampai tiga juta perbulan yaitu sebesar 62% atau sebanyak 124 responden.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Tangible mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan konsumen Restoran Pulau Dua karena, tangible sendiri dapat memberikan image tertentu dimata konsumen seperti design restoran yang menarik, kebersihan dan fasilitas kamar kecil (toilet) yang memadai yang pada akhirnya dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumennya.
- Reliability mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen, karena dengan kemampuan pihak restoran menyediakan menu yang beragam dengan rasa yang enak serta ketepatan dalam melakukan pelayanan.
- Tanggap dalam mengahadapi keluhan konsumen, kesediaan untuk membantu konsumen, kecepatan dalam memberikan pelayanan merupakan pengaruh positif yang ditimbulkan oleh factor responsiveness terhadap kepuasan konsumen.
- Assurance atau keyakinan memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan konsumen melalui kepercayaan yang ditimbulkan oleh karyawan terhadap konsumennya.
- Factor emphaty memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen karena dengan perhatian yang diberikan terhadap keluhan yang timbul dapat membuat konsumennya merasa dioerhatikan sehingga timbul rasa puas.
5.2 Saran
berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh maka saran yang dapat diberikan demi kemajuan
penelitian serupa dimasa yang akan datang dapat dilakukan penelitian dengan
dimensi lain yang lebih beragam. Jadi, tidak hannya terfokus pada kelima factor
dalam penelitian ini yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
emphaty. Atau bisa juga dilakukan dengan meneliti factor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pelayanan jasa, dengan tujuan untuk membandingkan lima dimensi
pelayanan yang telah diteliti dengan dimensi lain yang bervariasi.
- DeReMa Jurnal Manajemen vol.2 no.1.januari.2007 oleh Gretel Griselda dan Tagor Muda Panjaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar