5. SUMBER
DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN
·
Sumber
Daya Ekonomi
Potensi
sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya
dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki
baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors)
maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta
dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat
ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain.
Kasus
persolan yang sifatnya nasional (warisan rejim lama) dan juga
persoalan-persoalan baru yang muncul dari pelaksanaan Otonomi Daerah yang
“sembrono”, fenomena globalisasi ekonomi juga akan sangat berpengaruh besar
terhadap prospek nilai-nilai budaya lokal dan kearifan tradisional sebagai
landasan penguatan kelembagaan lokal dalam pengelolaan sumberdaya dan
keanekaragaman hayati. Globalisasi ini menjadi perlu dicermati sebagai tahapan
lanjut dari periode pembangunanisme yang dianut oleh Rejim
Otoriter-Militeristik Orde Baru yang nyata-nyata telah menghancur-leburkan
ekosistem-ekosistem penting Indonesia serta memporak-porandakan pranata-pranata
ada/lokal yang selama ratusan tahun menjadi penjaga dan pengelola sebagian
besar dari ekosistem-ekosistem tersebut. Perjalanan pembangunan di Indonesia
mencatat banyak sekali penggusuran dan penindasan yang menyedihkan bagi
berbagai kelompok masyarakat, khususnya masyarakat adat, yang diwarnai oleh
tindakan-tindakan kekerasan negara dan sekaligus memfasilitasi kekerasan
horizontal antar kelompok masyarakat.
Kalau
ditelusuri lebih jauh, maka pembangunan yang umumnya dianut oleh negara-negara
berkembang adalah industrialisasi. Sebagai negara yang kaya sumber daya alam,
Indonesia pun mengembangkan industri yang berbasis sumber daya alam. Celakanya,
sebagian besar sumber daya lalam ini, secara tradisional sudah ada penguasa dan
pemiliknya, yaitu masyarakat adat, yang juga memiliki kepentingan yang lebih
luas atas sumber daya tersebut. Nilai-nilai, ide dan konsep pembangunan itu
memang diimpor atau diadopsi dari “barat”. Pembangunan adalah kata lain dari
modernisasi. Dari sini muncullah anggapan dan keyakinan baru di masyarakat
bahwa jiwa Indonesia ini kita inginkan menjadi negara modren,maka segala
sesuatu yang tradisional(lisan) harus dibuang karena dianggap terbelakang dan
menghambat pembangunan. Paradigma modernisasi demikian, langsung dan tidak
langsung, telah menyudutkan dan melemahkan posisi masyarakat adat itu sendiri
dengan menempatkan tradisi dan nilai-nilai asli bangsa ini menjadi sesuatu yang
jelek (inferior) terhadap nilai-nilai “barat” yang modern sebagai sesuatu yang
baik (superior).
Dengan
cara yang berkembang demikian, bahkan banyak di antara masyarakat adat sendiri
sering melupakan bahwa mereka memiliki kekuatan (pengetahuan, teknologi,
pranata adat) untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh program “pembangunan”
yang memuliakan hidup mereka, atau sebaliknya melakukan perlawanan atas program
“pembangunan” yang tidak diinginkan. Sebagai konsep yang diadopsi dari “barat”,
nilai yang terkandung dalam pembangunan kita, yang juga dianut oleh globalisasi
ekonomi, berakar pada individualisme yang, dalam banyak hal, bertolak-belakang
dari prinsip dasar komunitas-komunitas masyarakat adat di Indonesia umumnya
yang komunalistik dan kolektif baik dalam hal penguasaan sumberdaya maupun
dalam upaya pengelolaannya untuk keadilan dan kesejahteraan bersama.
·
Sumber
Daya Sementara
A.
Barang yang Menggunakan Waktu
Produk
yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: pulang pergi (waktu wajib)
B.
Barang Penghemat Waktu
Produk
yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
·
Sumber
Daya Kognitif
adalah
kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang dikembangkan oleh
Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987 sebagai konseptualisasi dari model
kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus pada pengaruh pemimpin intelijen dan
pengalaman tentang nya atau reaksinya terhadap stres .
Inti
dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh rasionalitas, merusak kemampuan
pemimpin untuk berpikir logis dan analitis. Namun, pengalaman pemimpin dan
kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada (atau dia) nya tindakan:
kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres rendah, sementara jumlah
pengalaman selama lebih selama-saat stres.
Contoh
Kasus :
Psikologi
kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang
berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk
mengenal dunia luar, dan dengan pengalaman itu manusia mampu memberikan respon
terhadap stimulus. Berdasarkan pandangan itu, teori psikologi kognitif
memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama
unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari
luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada
proses internal dalam berfikir, yakni proses pengelolaan informasi.
Kegiatan
pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan
perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus
yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari
hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus,
melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola
informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang
berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada
cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan
menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya
secara efektif.
·
Pengetahuan
Organisasi
Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi
Keputusan Pembelian.
Apa
yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan
tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan
Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen.
A.
Pengetahuan tentang
karakteristik/atribut produk
B.
Pengetahuan tentang manfaat produk
C.
Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen.
·
Mengukur
Pengetahuan
Pengetahuan
konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar
khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Contoh Kasus:
Seorang
konsumen yang sedang menjalankan proses diet dan ingin memutuskan untuk membeli
makanan ringan. Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian, konsumen
cenderung melihat ingredients atau komposisi yang terdapat dalam produk makanan
ringan tersebut. Setelah memperoleh informasi yang positif terhadap produk
tersebut, konsumen biasanya langsung mengambil keputusan untuk melakukan
pembelian.
6. SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
·
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap
yang utuh (total attitude) yaitu,
A.
Kognitif yaitu berisi
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek
sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar
seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
B.
Afektif (affective)
yaitu menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek
tertentu.
C.
Konatif (conative)
yaitu komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
·
Sifat-Sifat Sikap
1.
Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan
dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu
konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah
secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi
pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat
berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat
lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
secara berkala untuk meraih konsumennya.
2.
Consumer Behavior
Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen
terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta
lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi
tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi
konsumen.
3.
Consumer Behavior
Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan
pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk
orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
·
Penggunaan Multi
Atribut,Attidude Model Untuk Memahami Sikap Konsumen
Berikut penggunaan multi atribut attidude ada tiga yaitu :
Berikut penggunaan multi atribut attidude ada tiga yaitu :
1.
Theattribute-toward-objectmodel:
Digunakan khususnya menilai
sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk
menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap
konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2.
Theattitude-toward-behaviormodel
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3.
Theoryof-reasoned-actionmodel
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
·
Pentingnya Feeling
Dalam Memahami Sikap Konsumen
Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial
semenjak awal abad 20. Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary
(Hornby, 1974) mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia
attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling.
·
Pengunaan Sikap Untuk
Memperkirakan Perilaku Konsumen
Sebagai konsumen, kita masing – masing mempunyai berbagai
macam sikap terhadap produksi, jasa iklan, pesanan langsung melalui surat
(direct mail), internet, dan toko ritel. Dalam konteks perilaku konsumen,
pengertian mengenai berbagai sikap yang umum akan memberi manfaat strategis
yang besar. Untuk sampai ke inti yang mendorong perilaku para konsumen, riset
sikap telah digunakan untuk mempelajari berbagai macam masalah pemasaran yang
strategis. Tujuan riset untuk mengenali
sikap – sikap terakhir sebagai dasar untuk memuaskan berbagai kebutuhan konsumen
dengan lebih baik .
·
Dinamika Proses
Motivasi
Pengertian Motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang
membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan
biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi
daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai
kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai
suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu
perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi
motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
diinginkan.
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
·
Dinamika Proses
Motivasi
Proses motivasi :
1.
Tujuan
Perusahaan harus bias
menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen
dimotivasi ke arah itu.
2.
Mengetahui kepentingan
Perusahaan harus bisa
mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan
semata
3.
Komunikasi efektif
Melakukan komunikasi dengan
baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka
lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4.
Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk
menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan
adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen
adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan
dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5.
Fasilitas
Perusahaan memberikan
fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
·
Kegunaan Dan Stabilitas
Pola Motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang
untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi.
Motivasi konsumen dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli
produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi
konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat
fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
·
Memahami Kebutuhan
Konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan faktor yang dipengaruhi oleh
beberapa kriteria sbb:
1.
Kebutuhan yang dimaksud
adalah keinginan yang dilandasi oleh kebutuhan yang tidak dapat dihindari
antara lain:kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, kenyamanan, keamanan
dimana satu sama lain konsumen memiliki perbedaan kebutuhan sosial seperti aktualisasi diri,
harga diri, perhatian orang lain sangat ditentukan oleh strata sosial yang
dimiliki konsumen misalnya tingkat pernghasilan, lingkungan. Kebutuhan
individual seperti pendidikan, penampilan dll.
2.
Keinginan (wants)
merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian konsumen yang
akan membentuk permintaan (demand) yang akan memberikan kepuasan bagi konsumen
bersangkutan
3.
Kebutuhan psikologis.
Jenis kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi oleh kemampuan daya beli konsumen
yang melebihi tingkat kebutuhannya. Artinya kelompok konsumen yang
berpenghasilan tinggi secara psikolgis mereka ingin tampil beda dengan konsumen
lainnya. Keinginan terhadap suatu produk tidak mempertimbangkan harga tetapi
produk yang mampu mengangkat harga dari konsumen seperti mobil, arloji, lukisan
atau benda seni dan produk bermerk lainnya .
7. KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP
·
Kepribadian adalah karakteristik
psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang
merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk, 2000). Berdasarkan definisi ini
maka bisa disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal
termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat, tindakan yang membedakannya dengan
orang lain..
Secara praktis konsep kepribadian dapat
didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang
unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi. Pola ini
memiliki beberapa ciri khas yaitu :
1. Mencerminkan
perbedaan individu
2. Konsisten
3. Psikologis
dan Fisiologi
4. Akibat
dari perilaku
5. Kepribadian
dapat berubah.
6. Kepribadian
berinteraksi dengan situasi
Personality seseorang, ditentukan oleh
tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu
kesatuan,yakni,Genetik.Keturunan Lingkungan, mulai dari budaya, lingkungan
keluarga, sekolah, pergaulan. Situasi, kepribadian seseorang bisa berubah pada
situasi-situasi tertentu. Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang
tidak jauh beda dengan leluhurnya/orang tuanya. Tetapi karena adanya pengaruh
lingkungan atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda
dengan ciri keperibadian keluarganya.
Dimensi kepribadian :
1. Ekstraversi
yaitu Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul
dan banyak bicara dan tegas.
2. Sifat
menyenangkan yaitu suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
baik hati, kooperatif dan mempercayai.
3. Sifat
mendengarkan kata hati yaitu suatu dimensi kepribadian yang mencirikan
seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi
prestasi
4. Kemantapan
emosional yaitu suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
tenang, bergairah, terjamin (positif), lawan tegang, gelisah, murung dan tak
kokoh (negative).
5. Keterbukaan
terhadap pengalaman yatu suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang
yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
·
Nilai-Nilai
Individu
Pola yang dapat kita lihat dari nilai
adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau
sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai
dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi
mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.
Contohnya adalah jika seseorang
memandang bahwa jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah sesuatu yang mutlak
dan penting, maka ia akan berusaha untuk memperoleh pendidikan yang layak,
walaupun tentu ada uang yang harus ia keluarkan untuk hal tersebut. Dan
sebaliknya, alau seseorang menmandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang
begitu penting bagi dirinya, maka ia tidak akan berusaha untuk memperoleh
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun ia sebenarnya memiliki kemampuan
untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
·
Konsep Gaya
Hidup Dan Pengukurannya
Gaya hidup adalah bagaimana
seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh
karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring
dengan berlangsungnya interaksi social selama mereka menjalani siklus
kehidupan.
Psikografi adalah variable
yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Beberapa variable psikografi adalah
sikap, nilai , aktivitas, opini demografi.
Konsep gaya hidup konsumen
sedikit berbeda dari kepribadian gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang
hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka.
Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perpektif internal yang
memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka
terhadap sesuatu.
3 faktor yang mempengaruhi
gaya hidup konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana
konsumen menghabiskan waktunya
2. Minat yaitu itngkat
keinginan atas pilihan yang dimiliki konsumen
3. Pendapat yaitu jawaban
sebagai respon
·
Pengukuran
Ganda Perilaku Individu
Factor yang mempengaruhi
perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :
1. Sikap orang lain
2. Situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian berdasar pada pendapat yang diharapkan, harga, manfaat
produk yang diharapkan. 5 tahap proses pengambilan keputusan :
1. Pengenalan kebutuhan
yaitu pembeli merasakan
adanya perbedaan antara keadaan actual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian Informasi
yaitu konsumen yang tergerak
mungkin akan mencari informasi tambahan dan mungkin juga tidak. Jika dorongan
konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauan makan
akan dilakukan pembelian.
3. Pengevaluasian Alternatif
Dalam beberapa kasus
konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
4. Keputusan Membeli
Secara umum, konsumen akan
membeli berdasarkan merk yang mereka sukai.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Konsumen merasa puas atau
tidak setelah membeli produk merupakan perilaku setelah pembelian yang penting
diperhatikan oleh pemasar.
8. MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU
·
Dari
Bujukan Hingga Komunikasi
Stimulan yang merupakan masukan proses
perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari
lingkungan konsumen itu sendiri. Sedangkan proses pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh faktor personal maupun sosial konsumen. Respons perilaku
konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat membentuk keputusan pembelian (yaitu
pembelian selanjutnya) atau tidak melakukan pembelian (menolak produk yang
ditawarkan). Rangsangan pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap
dan perilaku konsumen yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan
hingga komunikasi mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat
melakukan kegiatan yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen.
Berbagai teknik modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen
adalah melalui beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga,dan
aspek promosi.
·
Teknik
Modifikasi Perilaku
1. DORONGAN prompting
Yaitu permintaan untuk
melakukan suatu tindakan kepada seseorang.
2. TEKNIK BANYAK PERMINTAAN many asking
Yaitu mengajukan beberapa
permintaan kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu
permintaan yang lebih besar atau bisa juga sebaliknya.
3. PRINSIP RESIPROSITAS reprosity
Yaitu meningkatkan
kepatuhan konsumen atas permintaan pemasar denga lebih dahulu menawarkan orang
bersangkutan sejumlah hadiah atau sampel produk.
4. PERAN KOMITMEN committement
Komitmen yang dipegang
secara konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian. Komitmen yang tertulis
akan dapat meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.
5. PELABELAN labeling
Pelabelan dapat digunakan
oleh pemasar untuk menarik hati calon konsumen sehingga terjadi pembelian.
6.
INSENTIF
insentif
Insentif mencakup jajaran
luas alat-alat promosi, seperti harga, undian, rabat, kontes dank upon.
Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi
produk.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar